Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014
Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014.
Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014 yang merupakan wadah sharing berbagi ide, inspirasi, motivasi, dan pembelajaran pengalaman jatuh bangun dalam memulai, mempertahankan, dan mengembangkan keberlangsungan usaha bisnis, akan hadir kembali di tahun ini yang Insya Allah akan dilaksanakan pada antara bulan Oktober ~ Desember 2014 yang akan datang.
Ajang Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014, adalah forum yang tepat untuk membentuk Komunitas Bisnis Makassar yang saling bersinergi dalam membangun iklim Wirausaha di Makassar Sulawesi Selatan dalam berbagi ilmu dari para pelaku usaha yang sudah sukses baik di level lokal di wilayah Makassar, Bantaeng, Parepare, atau sukses di level provinsi Sulawesi Selatan, bahkan level Nasional, kepada Komunitas Wirausaha Pengusaha Muda, Calon Pengusaha, Calon Entrepreneur Makassar, Mahasiswa kampus Universitas, dan Masyarakat di wilayah Makassar, Bantaeng, Parepare, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya...
- HM Alwi Hamu : Pendiri Fajar Group
Pemilik 19 media dibawah Fajar Media Group tersebut mengaku sengaja datang meluangkan waktu di sela-sela Raker Fajar Group di Batam karena memiliki komitmen terhadap pengembangan wirausaha. "Mengapa bisnis di Indonesia semua ditangani orang asing, karena itu saya bersemangat hadir ke sini di depan calon-calon wirausaha ini," katanya. Pebisnis sukses yang mengaku tahu persis latar belakang Grup Modern Land, Om Liem dan sebagainya, pun bertanya, "Apakah mereka awalnya orang kaya ?. Mereka adalah orang biasa yang sekarang menjadi taipan, mereka memiliki keinginan kuat untuk berhasil," katanya. Alwi Hamu menegaskan kepada para peserta bahwa masa depan ada di tangan masing-masing, bukan ditentukan orang lain. "Ketika saya kelas 2 SD di Parepare, kakak saya diantar mobil. Saya ndak mau, saya ingin seperti teman-teman saya yang lain, bajunya robek-robek. Saya pindah ke Makassar jadi `office boy`. Saya mau tangan diatas. Ketika menerima uang. Ini uang saya. Jadi terbentuk dari awal," katanya. Kalau ingin sukses, ujar Alwi, harus ada keinginan keras seperti yang dilakukannya saat SMP dengan bekerja sendiri, sehingga bisa menyelesaikan SMA dan seterusnya dengan biaya sendiri. Saat ini, dirinya sudah mengoordinasikan 220 orang se-Indonesia, termasuk yang ada di Hongkong, Taiwan dan Australia. Alwi juga bercerita bagaimana dia mendirikan koran di Kalimantan Tengah atas permintaan gubernur di daerah tersebut. Saat itu di Kalimantan Tengah pukul 20.00 WITA sudah sepi tidak ada aktivitas bahkan mencari warung nasi saja susah. "Saya boyong anak-anak dari Kaltim, Surabaya, Makassar sambil mencari tenaga lokal. Saya datangkan dangdut dari Surabaya, bikin pertandingan, bikin pameran, mengorganisir anak muda. Alhamdulillah akhirnya jadi ramai," katanya. Selain keinginan keras, ujar Alwi, kunci suksesnya adalah modal kepercayaan. "Kepercayaan itu inti, kemudian teori-teori, selanjutnya adalaj izin Allah SWT. Ini dasar yang saya lakukan. Saya tidak pernah berfikir menjadi kaya. Kerja keras dalam kebersamaan," katanya.
------
Ajang Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014, adalah forum yang tepat untuk membentuk Komunitas Bisnis Makassar yang saling bersinergi dalam membangun iklim Wirausaha di Makassar Sulawesi Selatan dalam berbagi ilmu dari para pelaku usaha yang sudah sukses baik di level lokal di wilayah Makassar, Bantaeng, Parepare, atau sukses di level provinsi Sulawesi Selatan, bahkan level Nasional, kepada Komunitas Wirausaha Pengusaha Muda, Calon Pengusaha, Calon Entrepreneur Makassar, Mahasiswa kampus Universitas, dan Masyarakat di wilayah Makassar, Bantaeng, Parepare, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya...
Mengulang kesuksesan penyelenggaraan Pesta Wirausaha Makassar 2013, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2013, yang saat itu mengusung tema “Passion of Celebes”,
maka di tahun 2014 ini akan mengusung tema yang lebih menantang dan lebih
menggugah kebangkitan semangat kewirausahaan di wilayah Makassar, Bantaeng, Parepare, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya.
Sekedar me-refresh ingatan akan pelaksanaan Pesta Wirausaha Makassar 2013, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2013,
yang cukup sukses menebarkan virus kewirausahaan cikal bakal Pengusaha
di wilayah Makassar, Bantaeng, Parepare, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya, berikut ini ulasan singkatnya ;
• Tempat : di Celebes Convention Center Makassar
• Tanggal Pelaksanaan : tanggal 28 ~ 29 Desember 2013, mulai jam 9 WITA pagi
• Expo 30 booth / stand
• Peserta yang mengikuti : sekitar 1000 Orang
• Pembicara :
- Walikota Makassar, DR.Ir.H.Ilham Arief Sirajuddin, MM
DR.Ir.H.Ilham Arief Sirajuddin, MM membuka secara resmi kegiatan “Pesta Wirausaha Makassar 2013″. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang positif dari Walikota Makassar dan dapat dikatakan telah memberikan bukti bahwa Makassar merupakan gudang para pelaku wirausaha muda serta memberikan stigma positif bagi kota Makassar sebagai kota yang fokus pada pengembangan entreperneurship. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden TDA Pusat, Fauzi Rachmanto serta Perwakilan BNI Pusat. Kegiatan ini juga diramaikan oleh para perwakilan TDA dari berbagai kota di Indonesia. Ketua TDA Makassar, H.Fitriyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa memberikan apresiasi yang sangat positif kepada Walikota Makassar atas prestasinya dalam membangun kota Makassar serta dukungan pemerintah kota Makassar terhadap pengembangan kewirausahaan, khususnya wirausaha muda.
- Muzayyin Arif : Komisaris PT Relife Property, Pemilik Warung Coto Makassar Lontara di Australia
- Walikota Makassar, DR.Ir.H.Ilham Arief Sirajuddin, MM
DR.Ir.H.Ilham Arief Sirajuddin, MM membuka secara resmi kegiatan “Pesta Wirausaha Makassar 2013″. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang positif dari Walikota Makassar dan dapat dikatakan telah memberikan bukti bahwa Makassar merupakan gudang para pelaku wirausaha muda serta memberikan stigma positif bagi kota Makassar sebagai kota yang fokus pada pengembangan entreperneurship. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden TDA Pusat, Fauzi Rachmanto serta Perwakilan BNI Pusat. Kegiatan ini juga diramaikan oleh para perwakilan TDA dari berbagai kota di Indonesia. Ketua TDA Makassar, H.Fitriyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa memberikan apresiasi yang sangat positif kepada Walikota Makassar atas prestasinya dalam membangun kota Makassar serta dukungan pemerintah kota Makassar terhadap pengembangan kewirausahaan, khususnya wirausaha muda.
- Muzayyin Arif : Komisaris PT Relife Property, Pemilik Warung Coto Makassar Lontara di Australia
MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COM
– Sebagai pengusaha muda, Muzayyin Arif memotivasi dan memberi
inspirasi usaha kepada sekitar 1000 peserta Pesta Wirausaha Makassar
2013 “Passion Of Celebes”, di gedung Celebes Convention Center (CCC),
Sabtu, (28/12).
Pengusaha yang terkenal sebagai alumni pesantren itu menceritakan kiat dan upaya yang dilakukannya saat pertama kali mendirikan Warung Coto Makassar dengan merek Lontara di Australia.
Menurutnya, sebagai pemuda Bugis-Makassar ia perlu berjuang untuk mengenalkan ikon Sulawesi Selatan ke dunia internasional. Dipilihlah makanan Coto Makassar sebagai menu yang pas untuk ditawarkan.
Muzayyin mengaku alasan untuk mendirikan warung Coto Makassar juga dipengaruhi oleh faktor sejarah. ” Sejak 100 tahun sebelum Inggris masuk ke Australia, orang Bugis-Makassar lebih dahulu sampai di sana. Makanya saya berkewajiban untuk mengembalikan tradisi Bugis-Makassar tersebut,” jelas Komisaris PT Relife Property tersebut.
Pada kesempatan itu Muzayyin juga menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Australia cukup tinggi. Sehingga sangat mendukung jika mendirikan usaha di Australia. ” Coto yang kita jual bisa mencapai Rp 99 ribu, jadi dalam sebulan keuntungan bisa mencapai Rp 150 juta” ungkapnya, sebagaimana disebut dalam rilisnya yang diterima Rakyat Sulsel Online, Sabtu, (28/12).
Kesuksesan Muzayyin dalam bisnis dimulai dengan kerja keras. Saat memulai usaha, Muzayyin mengaku ia harus berani mengambil keputusan untuk melangkah. Setelah itu akan dihadapkan pada keberanian untuk memilih jalur usaha.
“Setelah kita putuskan mau berusaha, maka selanjutnya harus fokus dan berani bertanggung jawab atas pilihan usaha itu,” terang Caleg PKS DPR RI Dapil 2 tersebut.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/muzayyin-memotivasi-peserta-pesta-wirausaha.html#sthash.VRaIyAHR.dpuf
Sebagai pengusaha muda, Muzayyin Arif memotivasi dan memberi inspirasi usaha kepada sekitar 1000 peserta Pesta Wirausaha Makassar 2013. Pengusaha yang terkenal sebagai alumni pesantren itu menceritakan kiat dan upaya yang dilakukannya saat pertama kali mendirikan Warung Coto Makassar dengan merek Lontara di Australia. Menurutnya, sebagai pemuda Bugis-Makassar ia perlu berjuang untuk mengenalkan ikon Sulawesi Selatan ke dunia internasional. Dipilihlah makanan Coto Makassar sebagai menu yang pas untuk ditawarkan. Muzayyin mengaku alasan untuk mendirikan warung Coto Makassar juga dipengaruhi oleh faktor sejarah. ”Sejak 100 tahun sebelum Inggris masuk ke Australia, orang Bugis-Makassar lebih dahulu sampai di sana. Makanya saya berkewajiban untuk mengembalikan tradisi Bugis-Makassar tersebut,” jelas Beliau. Pada kesempatan itu Muzayyin juga menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Australia cukup tinggi. Sehingga sangat mendukung jika mendirikan usaha di Australia. ” Coto yang kita jual bisa mencapai Rp 99 ribu, jadi dalam sebulan keuntungan bisa mencapai Rp 150 juta”. Kesuksesan Muzayyin dalam bisnis dimulai dengan kerja keras. Saat memulai usaha, Muzayyin mengaku ia harus berani mengambil keputusan untuk melangkah. Setelah itu akan dihadapkan pada keberanian untuk memilih jalur usaha. “Setelah kita putuskan mau berusaha, maka selanjutnya harus fokus dan berani bertanggung jawab atas pilihan usaha itu,” terangnya. Pengusaha yang terkenal sebagai alumni pesantren itu menceritakan kiat dan upaya yang dilakukannya saat pertama kali mendirikan Warung Coto Makassar dengan merek Lontara di Australia.
Menurutnya, sebagai pemuda Bugis-Makassar ia perlu berjuang untuk mengenalkan ikon Sulawesi Selatan ke dunia internasional. Dipilihlah makanan Coto Makassar sebagai menu yang pas untuk ditawarkan.
Muzayyin mengaku alasan untuk mendirikan warung Coto Makassar juga dipengaruhi oleh faktor sejarah. ” Sejak 100 tahun sebelum Inggris masuk ke Australia, orang Bugis-Makassar lebih dahulu sampai di sana. Makanya saya berkewajiban untuk mengembalikan tradisi Bugis-Makassar tersebut,” jelas Komisaris PT Relife Property tersebut.
Pada kesempatan itu Muzayyin juga menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Australia cukup tinggi. Sehingga sangat mendukung jika mendirikan usaha di Australia. ” Coto yang kita jual bisa mencapai Rp 99 ribu, jadi dalam sebulan keuntungan bisa mencapai Rp 150 juta” ungkapnya, sebagaimana disebut dalam rilisnya yang diterima Rakyat Sulsel Online, Sabtu, (28/12).
Kesuksesan Muzayyin dalam bisnis dimulai dengan kerja keras. Saat memulai usaha, Muzayyin mengaku ia harus berani mengambil keputusan untuk melangkah. Setelah itu akan dihadapkan pada keberanian untuk memilih jalur usaha.
“Setelah kita putuskan mau berusaha, maka selanjutnya harus fokus dan berani bertanggung jawab atas pilihan usaha itu,” terang Caleg PKS DPR RI Dapil 2 tersebut.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/muzayyin-memotivasi-peserta-pesta-wirausaha.html#sthash.VRaIyAHR.dpuf
Muzayyin Arif
Muzayyin Arif
Muzayyin Arif
Muzayyin Arif
MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COM
– Sebagai pengusaha muda, Muzayyin Arif memotivasi dan memberi
inspirasi usaha kepada sekitar 1000 peserta Pesta Wirausaha Makassar
2013 “Passion Of Celebes”, di gedung Celebes Convention Center (CCC),
Sabtu, (28/12).
Pengusaha yang terkenal sebagai alumni pesantren itu menceritakan kiat dan upaya yang dilakukannya saat pertama kali mendirikan Warung Coto Makassar dengan merek Lontara di Australia.
Menurutnya, sebagai pemuda Bugis-Makassar ia perlu berjuang untuk mengenalkan ikon Sulawesi Selatan ke dunia internasional. Dipilihlah makanan Coto Makassar sebagai menu yang pas untuk ditawarkan.
Muzayyin mengaku alasan untuk mendirikan warung Coto Makassar juga dipengaruhi oleh faktor sejarah. ” Sejak 100 tahun sebelum Inggris masuk ke Australia, orang Bugis-Makassar lebih dahulu sampai di sana. Makanya saya berkewajiban untuk mengembalikan tradisi Bugis-Makassar tersebut,” jelas Komisaris PT Relife Property tersebut.
Pada kesempatan itu Muzayyin juga menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Australia cukup tinggi. Sehingga sangat mendukung jika mendirikan usaha di Australia. ” Coto yang kita jual bisa mencapai Rp 99 ribu, jadi dalam sebulan keuntungan bisa mencapai Rp 150 juta” ungkapnya, sebagaimana disebut dalam rilisnya yang diterima Rakyat Sulsel Online, Sabtu, (28/12).
Kesuksesan Muzayyin dalam bisnis dimulai dengan kerja keras. Saat memulai usaha, Muzayyin mengaku ia harus berani mengambil keputusan untuk melangkah. Setelah itu akan dihadapkan pada keberanian untuk memilih jalur usaha.
“Setelah kita putuskan mau berusaha, maka selanjutnya harus fokus dan berani bertanggung jawab atas pilihan usaha itu,” terang Caleg PKS DPR RI Dapil 2 tersebut.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/muzayyin-memotivasi-peserta-pesta-wirausaha.html#sthash.VRaIyAHR.dpuf
Pengusaha yang terkenal sebagai alumni pesantren itu menceritakan kiat dan upaya yang dilakukannya saat pertama kali mendirikan Warung Coto Makassar dengan merek Lontara di Australia.
Menurutnya, sebagai pemuda Bugis-Makassar ia perlu berjuang untuk mengenalkan ikon Sulawesi Selatan ke dunia internasional. Dipilihlah makanan Coto Makassar sebagai menu yang pas untuk ditawarkan.
Muzayyin mengaku alasan untuk mendirikan warung Coto Makassar juga dipengaruhi oleh faktor sejarah. ” Sejak 100 tahun sebelum Inggris masuk ke Australia, orang Bugis-Makassar lebih dahulu sampai di sana. Makanya saya berkewajiban untuk mengembalikan tradisi Bugis-Makassar tersebut,” jelas Komisaris PT Relife Property tersebut.
Pada kesempatan itu Muzayyin juga menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Australia cukup tinggi. Sehingga sangat mendukung jika mendirikan usaha di Australia. ” Coto yang kita jual bisa mencapai Rp 99 ribu, jadi dalam sebulan keuntungan bisa mencapai Rp 150 juta” ungkapnya, sebagaimana disebut dalam rilisnya yang diterima Rakyat Sulsel Online, Sabtu, (28/12).
Kesuksesan Muzayyin dalam bisnis dimulai dengan kerja keras. Saat memulai usaha, Muzayyin mengaku ia harus berani mengambil keputusan untuk melangkah. Setelah itu akan dihadapkan pada keberanian untuk memilih jalur usaha.
“Setelah kita putuskan mau berusaha, maka selanjutnya harus fokus dan berani bertanggung jawab atas pilihan usaha itu,” terang Caleg PKS DPR RI Dapil 2 tersebut.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/muzayyin-memotivasi-peserta-pesta-wirausaha.html#sthash.VRaIyAHR.dpuf
- Bang Jay Teroris (Zainal Abidin) ;
Jay Terorist (Mental Block Breaker) penulis 95 buku ,enterpreneur, motivator dan pendiri Sekolah Entrepreneur (Sekolah Monyet), salah satu buku yang ditulis adalah buku “Monyet Aja Bisa Cari Duit” sangat unik, merupakan sebuah pembelajaran yang cukup menampar kita, yang menyajikan analogi bahwa moyet aja bisa berbisnis. Diawali dengan membahas dan mendobrak mental blok pemikiran Anda, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana memulai usaha sampai dengan cara membesarkan usaha Anda.
Jay Terorist (Mental Block Breaker) penulis 95 buku ,enterpreneur, motivator dan pendiri Sekolah Entrepreneur (Sekolah Monyet), salah satu buku yang ditulis adalah buku “Monyet Aja Bisa Cari Duit” sangat unik, merupakan sebuah pembelajaran yang cukup menampar kita, yang menyajikan analogi bahwa moyet aja bisa berbisnis. Diawali dengan membahas dan mendobrak mental blok pemikiran Anda, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana memulai usaha sampai dengan cara membesarkan usaha Anda.
- HM Alwi Hamu : Pendiri Fajar Group
Pemilik 19 media dibawah Fajar Media Group tersebut mengaku sengaja datang meluangkan waktu di sela-sela Raker Fajar Group di Batam karena memiliki komitmen terhadap pengembangan wirausaha. "Mengapa bisnis di Indonesia semua ditangani orang asing, karena itu saya bersemangat hadir ke sini di depan calon-calon wirausaha ini," katanya. Pebisnis sukses yang mengaku tahu persis latar belakang Grup Modern Land, Om Liem dan sebagainya, pun bertanya, "Apakah mereka awalnya orang kaya ?. Mereka adalah orang biasa yang sekarang menjadi taipan, mereka memiliki keinginan kuat untuk berhasil," katanya. Alwi Hamu menegaskan kepada para peserta bahwa masa depan ada di tangan masing-masing, bukan ditentukan orang lain. "Ketika saya kelas 2 SD di Parepare, kakak saya diantar mobil. Saya ndak mau, saya ingin seperti teman-teman saya yang lain, bajunya robek-robek. Saya pindah ke Makassar jadi `office boy`. Saya mau tangan diatas. Ketika menerima uang. Ini uang saya. Jadi terbentuk dari awal," katanya. Kalau ingin sukses, ujar Alwi, harus ada keinginan keras seperti yang dilakukannya saat SMP dengan bekerja sendiri, sehingga bisa menyelesaikan SMA dan seterusnya dengan biaya sendiri. Saat ini, dirinya sudah mengoordinasikan 220 orang se-Indonesia, termasuk yang ada di Hongkong, Taiwan dan Australia. Alwi juga bercerita bagaimana dia mendirikan koran di Kalimantan Tengah atas permintaan gubernur di daerah tersebut. Saat itu di Kalimantan Tengah pukul 20.00 WITA sudah sepi tidak ada aktivitas bahkan mencari warung nasi saja susah. "Saya boyong anak-anak dari Kaltim, Surabaya, Makassar sambil mencari tenaga lokal. Saya datangkan dangdut dari Surabaya, bikin pertandingan, bikin pameran, mengorganisir anak muda. Alhamdulillah akhirnya jadi ramai," katanya. Selain keinginan keras, ujar Alwi, kunci suksesnya adalah modal kepercayaan. "Kepercayaan itu inti, kemudian teori-teori, selanjutnya adalaj izin Allah SWT. Ini dasar yang saya lakukan. Saya tidak pernah berfikir menjadi kaya. Kerja keras dalam kebersamaan," katanya.
- Niko Sugiharto : Pemilik PT ATS, Produsen Garam Sukses
Siapa yang tak kenal garam? Kebutuhan
primer ini ternyata tak hanya sekedar kebutuhan konsumsi saja, tanpa
memperhatikan standar kualitasnya. Bagi Niko Sugiharto, yang
bertahun-tahun bergelut di bisnis garam, semua produsen harus
memperhatikan standar mutu produknya. Pria energik ini berbagi ilmu di
Pesta Wirausaha Makassar 2013, tentang pentingnya penerapan standar. Menurutnyta, Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) sekalipun harus tetap memperhatikan mutu produknya. Sebuah produk
standar lahir dari visi misi dan struktur organisasi yang jelas. Dengan
kata lain, Visi dan misi serta Organisai yang jelas dalam sebuah badan
usaha menjadi landasan awal dalam menerapkan standar produksi. Itulah
yang diterapkan pria yang akrab disapa Niko ini dalam bisnis garamnya
yang berproduksi hingga 8 ton perhari. Menghadapi era pasar bebas 2015, UMKM
diharapkan untuk segera berbenah dalam meningkatkan kualita, kuantita,
dan layanan yang berstandar. Dengan diterapkannya SNI dalam sebuah
produk akan membuat mutu produk tetap konsisten. Selain itu, jumlah
produk gagal akan semakin berkurang. Untuk menjaga standar produksi,
Niko kerap mengadakan pelatihan bagi karyawannya. Hal ini untuk menjaga
kinerja agar tetap konsisten. Kalibrasi alat produksipun rutin ia
lakukan setiap 6 bulan sekali. Antusias peserta semakin terlihat
tatkala Niko memperlihatkan produk garamnya yang ternyata menjadi
konsumsi masyarakat Makassar setiap hari. “Standar mutu adalah “harga
mati” yang harus diterapkan oleh semua produsen, termasuk UMKM, ujar
pria yangbercita-cita produknya dikonsumsi oleh seluruh masyarakat
Indonesia ini.
- Mubyl Handaling : Presiden Direktur Multi Niaga Gruop
Beliau membagi
pengetahuan dan pengalaman bisnisnya pengalaman
praktisnya yang dilakoni selama 20 tahun lebih terjun ke dunia
wirausaha. Mubyl mengatakan, menjadi pengusaha memang perlu sedikit
nekad. Sebab pilihan pengusaha memang mengandung resiko. Tapi manfaat
yang diperoleh maupun manfaat bagi orang lain di sekitar masih jauh
lebih besar. "Kalau menjadi pengusaha kita mempekerjakan orang lain,
membayar pajak sebagai sumber keuangan negara. Yang tak kalah penting
adalah kalau kita jadi pengusaha berarti melaksanakan sunnah rasul,"
katanya. Mubyl menambahkan, untuk mempertahankan eksistensi usaha
yang sudah dirintis maka harus kreatif dalam mengatasi tantangan yang
timbul. "Jangan pernah mati langka. Itu kuncinya," tandas pengusaha yang
dikenal ahli di bidang keuangan ini. Mubyl mengajarkan, jika
menghadapi hambatan harus sigap mencari jalan keluar. Ibaratnya jika
satu pintu tertutup maka segera cari pintu alternatif. "Sebetulnya kalau
satu pintu tertutup ada pintu yang lain terbuka. Masalahnya kita kadang
kala tidak mau membuka pikiran dan tetap menggedor-gedor pintu yang
sudah terlanjut tutup," kata Mubyl sedikit filosopis. Ia menuturkan,
dua puluh satu tahun silam ia memutuskan berhenti bekerja di salah satu
bank di saat posisi jabatannya sudah bagus. Alasannya karena dia sangat
yakin bahwa bisa hidup lebih baik secara ekonomi, bebas berkreasi dan
memiliki banyak waktu untuk keluarga dan bersosialisasi dengan profesi
sebagai pengusaha. "Pengusaha itu tidak dilahirkan tapi bisa
diciptakan, asal ada kemuan keras. Saya sendiri anak tentara, tidak
pernah dididik oleh orang tua saya untuk menjadi pengusaha," ujarnya. Tapi
berkat pengetahuan, pengalaman kerja dan tekat yang kuat, kata Mubyl,
dirinya kini bisa memiliki perusahaan yang kini mempekerjakan sekitar
1.000 orang karyawan.
Kembali ke Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014.
Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014 akan hadir lebih menggebrak lagi, sehingga Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014 kali ini adalah sebuah peristiwa pembelajaran yang harus Anda hadiri. Insya Allah dengan menghadiri Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014 kali ini, Anda akan tertular dan akan menjadi agen penular virus kewirausahaan di Makassar, Bantaeng, Parepare, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya.
Sampai jumpa di Pesta Wirausaha Makassar 2014, Pesta Wirausaha TDA Wilayah Makassar 2014.
Sumber ; Diolah dari berbagai sumber
------
0 komentar:
Post a Comment